Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 22:27:14【Resep】345 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(437)
Artikel Terkait
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown
- Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Perkuat kemitraan, ASEAN
- Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia
Resep Populer
Rekomendasi

Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia